Thursday, April 18, 2013

[Review] Delirium by Lauren Oliver (Delirium, #1)


Judul : Delirium

Penulis : Lauren Oliver

Series : Delirium, #1

Penerbit : Mizan Fantasi

Terbit : 1 Januari 2012

Halaman : 518

Rating : 5-stars

Lena Haloway hidup di Portland, salah satu kota di US. Tempat di mana cinta dianggap sebagai penyakit dengan nama ilmiah Amor Deliria Nervosa. Lena sangat menunggu prosedur yang akan membebaskannya dari penyakit itu saat umurnya mencapai 18 tahun (yang berarti sebentar lagi) sampai akhirnya ia bertemu dengan Alex, lelaki yang pada akhirnya akan membuatnya terjangkit penyakit tersebut.

Mengapa cinta akhirnya dianggap sebagai penyakit?



Karena, menurut buku ini, tanpa ada cinta, tak aka nada perang, begitu pula kesedihan dan ketidakproduktifan. Namun rasanya penyebab ini masih terlalu dangkal –bagaimana cinta bisa membuat perdamaian akan kian bermakna dan bagaimana kehidupan akan kian harmonis—pemerintah kota tersebut tampaknya tidak berpikir sampai di sana. Walaupun Lauren Oliver menjelaskan bahwa tanpa cinta pun kedamaian akan datang, namun kedamaian itu semu—mana ada kedamaian sejati tanpa cinta?.

Tapi toh terserah penulisnya kan, aku cuma pembaca :D

Bagaimana Lauren Oliver menjelaskan setiap detail tentang Amor Deliria Nervosa –gejala, awal ditemukannya vaksin, bagaimana hukuman bagi para Simpatisan, bagaimana para Regulator membabat habis orang-orang berpenyakit—sangatlah baik. Walaupun yaa aku hampir menyerah menghadapi bab-bab awal (kalau menghadapi novel terjemahan aku memang selalu merasa terjemahannya kurang mengalir, tapi lama kelamaan semuanya akan membaik), tapi makin ke sini ceritanya makin mengalir.Aku paling suka endingnya, bikin aku emosi.

Aku juga suka dengan bagian di mana ibu Lena –yang terjangkit Amor Deliria Nervosa—sangat mencintai anak-anaknya.

Aku memang murah bintang kalau sama novel fantasi. Subjektif. Oke, semua isi blog ini memang subjektif :D

Aku pengen baca Pandemonium, Delirium #2, juga Delirium #3 (lupa judulnya hahaha) tapi belum diterjemahin. Mahal kan kalau belinya buku impor T_T

3 comments:

  1. download ebooknya aja ;D Kalau pandemonium kan udah di translate. Kebetulan aku lagi baca Requiem. buku ketiganya :3

    ReplyDelete
  2. nunggu edisi bahasa indonesianya kebeli ajadeh :D

    ReplyDelete
  3. Seandainya aku hidup dijaman itu dengan doktrin yang sama secara terus menerus dan tidak tahu apa arti cinta sebenarnya… Sepertinya aku akan jadi seperti Lena :)
    Aku suka karakter Hana dia pemberani dan lebih hidup

    ReplyDelete

Komentarmu, bahagiaku ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...