Friday, July 5, 2013

[Review] Mahogany Hills - Tia Widiana

Judul: Mahogany Hills

Penulis: Tia Widiana

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Jumlah halaman: 344

Tanggal terbit: 23 Mei 2013

Rating: 5/5

Special thanks for mbak Yudith dari GPU. Makasih untuk novel berkesan ini.




"...Denganmu, cinta menjadi sangat sederhana. cinta adalah memberi, menerima, dan memaafkan. aku bukan malaikat, aku lelaki brengsek yang pernah menyia-nyiakanmu. tapi aku tahu aku tak akan meninggalkanmu hanya karena kau terlalu baik untukku..."

Jagad dan Paras, dua sosok yang harus diikat oleh sebuah perjodohan. Tentu tak mudah bagi mereka untuk menjalani ikatan pernikahan tanpa adanya latar belakang cinta. Bukan tanpa cinta sama sekali, sebenarnya, karena walaupun sebetulnya mereka pernah bertemu sebelumnya, Jagad merasa mereka baru dipertemukan saat pesta pertunangan.

Sampai akhirnya mereka tiba di Mahogany Hills, rumah di kaki gunung yang akan mereka tempati selama beberapa bulan sampai pembangunan resor milik Jagad selesai. Di rumah inilah semua kisah akan diuraikan oleh penulis. Betapa sulitnya memertahankan rumah tangga ini, apalagi ketika negara api menyerang orang ketiga datang.

Paras tahu ini hanya egonya yang berbicara. Kini dia sendiri tidak tahu apakah dia benar-benar menyayangi Jagad atau tidak. Mungkin sebenarnya dia hanya merasa tersinggung, merasa tertantang untuk menaklukkan lelaki itu.

--o--

Oh, pertama-tama mungkin aku perlu mengucapkan selamat atas keberhasilan kak Tia Widiana dalam menjuarai Lomba Penulisan Novel Amore 2012. Tanpa sadar aku mengangguk-angguk setuju waktu membaca komentar juri lomba tersebut yang ditulis di halaman belakang. Dan oh, tampaknya aku juga harus mengucapkan selamat lagi kepada penulis karena aku harus menggelontorkan lima bintang untuk novel ini.

Tadinya aku nggak rela untuk memberikan lima bintang. Maunya sih empat aja, tapi begitu melihat novel-novel lain yang memaksaku untuk memajang empat bintang, rasanya nggak adil kalau Mahogany Hills juga harus menyandang empat bintang. Cara bercerita kak Tia yang manis dan rapi nggak bisa kujejerkan dengan novel-novel tadi.

Yang jadi primadona di novel ini adalah cara penulis bercerita. Rapi, manis, dan memeras simpati pembaca. Cara penulis membentuk karakter Jagad dan Paras juga amat baik. Lihat saja betapa aku sampai gemes setengah mati sama Jagad di awal cerita, tapi akhirnya naksir setengah mati sampai ingin mengangkat Jagad sebagai pacar. Oke, mungkin aku yang labil dalam hal ini. Namanya juga abege *kemudian digampar*.

Konflik yang ada dalam novel ini memang sudah sering muncul dan novel atau film lain. Apalagi saat mendapati ada adegan amnesia-amnesiaan dalam Mahogany Hills. Sejenak aku harus mengingat betapa traumanya aku waktu membaca Winter in Tokyo. Dalam novel itu, ketika ceritanya lagi seru, tiba-tiba si tokoh utama kena amnesia dan ceritanya jadi semu-semu sinetron. Takutnya sih aku akan mendapati hal semacam itu dalam novel yang satu ini. Namun kenyataannya adegan hilang ingatan dalam novel ini not too bad. Si penulis bisa dengan baik memoles tema pasaran ini, sekali lagi dengan gaya bahasa yang asli bikin penasaran. Setidaknya Winter in Tokyo mah lewat...
*digejrot Ilana Tan*

Hmm, epilog? Mungkin aku akan lebih bahagia dunia akhirat kalau bagian ini dihilangkan saja. Gimana?

Ada beberapa typo sih di sini. Cuma sedikit kok, nggak akan mengganggu kenikmatan dalam membaca, walaupun akan tetap lebih baik kalau segala ketypoan di dunia ini diberantas secara tuntas sampai ke akar-akarnya.

Halo kak Tia, aku tunggu karya-karyamu selanjutnya.

"Bersamamu, cinta menjadi sangat sederhana..."

6 comments:

Komentarmu, bahagiaku ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...