Wednesday, March 5, 2014

[Review] That Summer Breeze - Orizuka

Judul: That Summer Breeze

Penulis: Orizuka

ISBN13: 9786023290920

Penerbit: Puspa Populer

Jumlah halaman: 236

Tanggal terbit: 2013 (pertama diterbitkan tahun 2006)

Rating: 4/5






"Walaupun seluruh dunia udah berpaling dari kamu, kamu harus yakin, kamu bakal nemuin aku sebagai satu-satunya orang yang masih menghadap kamu."

Ares dan Orion memang kembar, namun mereka tak merasa saling memiliki. Mereka membenci satu sama lain. Orion yang pandai, selalu juara kelas, sering menerima beasiswa, dan atlet basket sangat membenci Ares yang bodoh dan selalu membuat kedua orang tuanya bersedih. Ares sangat membenci Orion karena selama ini semua orang selalu memperhatikan adik kembarnya itu, dan melupakan dirinya. Ares tak pernah mendapatkan perhatian dari siapapun, bahkan termasuk orang tuanya sendiri. Ayahnya selalu kecewa padanya, bahkan menyalahkannya atas hal yang tidak ia perbuat.

Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, Ares, Orion, dan seorang gadis berumur tujuh tahun bernama Reina, menuliskan permohonan dan menguburnya di bawah pohon akasia. Namun Reina pergi meninggalkan si kembar ke Amerika tanpa kabar berita. Hanya Orion yang selalu menunggu kehadiran Reina kembali, sedangkan Ares tak lagi punya harapan akan kedatangan Reina. Ia membenci Reina. Menurutnya, Reina adalah pengkhianat.

"Kamu tau. Semua ini, semua perubahan ini, semuanya karena kamu. Kamu yang membuka hati aku, kamu yang... yang begitu sabarnya nemenin aku, bahkan bertahan di saat aku benar-benar kacau. Aku nggak tau keajaiban apa lagi yang bisa bikin aku lebih bahagia dari ini."

Sejak lebih dari sepuluh tahun yang lalu, Reina telah membuat pilihan. Pilihan yang akan ia pertahankan, apapun yang terjadi.

Namun apa yang terjadi ketika Reina kembali?

--o--

Dulu aku pernah memasukkan buku ini ke Wishful Wednesday. Ternyata terkabul juga. Thanks God!

Aku selalu suka karya-karya Orizuka, termasuk yang satu ini. Ternyata gaya bahasa Orizuka nggak mengalami perubahan berarti bahkan sejak karya keduanya. Apakah "revisi minor" yang dilakukan pada Summer Breeze mengubah gaya bercerita sang penulis? Entahlah.

Menurutku, karakter-karakter dalam novel ini agak kurang dieksplor, kalau mengingat bagaimana kemampuan Orizuka dalam mendalami karakter-karakter yang ia buat dalam novel-novel terbarunya (padahal aku juga nggak ngikutin novel TERbarunya sih) *digampar*. Mungkin karena That Summer Breeze adalah karya penulis waktu masih unyu-unyunya jadi penulis sehingga kemampuannya dalam hal ini belum banyak terasah? Karakter Lala dan konfliknya dengan si kembar juga agak ngambang, lagian penyelesaian konfliknya gampang banget dan aku agak gregetan. Terus tokoh Raul kayaknya cuma penting di endingnya doang. Itu juga nggak penting-penting banget.

Oh ya, kayaknya penulis agak selip sedikit dalam detail-detail pada novel ini. Belakang kampus itu sebelah mana sih? Emangnya semua gedung di Uiversitas Internasional Indonesia (kampus ini hanyalah fiktif belaka. jika ada kesamaan atau kemiripan nama, gampar aja penulisnya) (digampar balik sama Orizuka) hadapnya ke satu arah ya? Tadinya aku sempat mikir kalau Ares dan Orion ini kuliah di fakultas yang sama (makanya ada "belakang kampus", di kampusku sendiri ada beberapa kampus yang "belakang kampus"nya jelas), tapi setelah aku perhatiin, Orion kuliah di Teknik (Industri ya? lupa) dan Ares kuliah di sebuah jurusan yang berhubungan dengan bahasa Inggris (Sastra Inggris maybe?) sehingga nggak mungkin mereka kuliah di satu fakultas. Fakultas Teknik dicampur sama Fakultas Ilmu Budaya mungkin? Fakultas Teknik Budaya ya? *digampar* Terus depan kampus itu di mana? Bunderan, Wen -_-

Oh ya, kayaknya Reina lupa sama alamat rumah si kembar, makanya dia nggak balik-balik. Eh tapi kayaknya taman tempat mereka bermain kan sekompleks sama rumah Ares dan Orion ya. Kalau si Reina ini pintar, harusnya dia bisa nyari rumah si kembar dari taman dong ya. Harusnya.

Aku sendiri agak nggak suka sama Reina. Dia ini bocahnya agak kecentilan, suka dimanja-manja gitu. Bukan tipe gue banget *Wen, Reina itu cewek deh please -_-*. Aku suka Ares. Walaupun dia juga bukan tipeku. Soalnya tipe cowokku itu cowok yang pinter. Huehehe.....

Aku agak kurang puas sih sama hubungan si kembar di akhir cerita. Kurang menggigit. Endingnya seharusnya bisa bikin mewek-mewek kalau aja ada sesuatu yang lebih dari kedua orang ini. Mungkin karena kisah mengharu biru antara laki-laki dan perempuan yang terlibat cinta sudah terlalu mainstream, makanya aku kurang tersentuh.

Tema cinta dan kekeluargaan yang dibawa Orizuka dalam novel ini sangat menarik untuk dinikmati. Kisah tentang keluarga si kembar mengingatkan kita untuk nggak menghakimi orang begitu saja.

Ada yang mau baca? 😙

Oh ya, novel ini sendiri adalah versi cetak ulang dari Summer Breeze yang udah direvisi minor.

2013
2006
Dan, uhuk, udah diangkat menjadi tontonan di bioskop tahun 2008 lalu.

kembar Chandrawinata ini gantengnya kagak nahan deh

Oh ya, aku udah punya review tentang filmnya loh.
Baca Review Film Summer Breeze


1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Komentarmu, bahagiaku ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...