Wah, beberapa hari ini Wenny rajin ngepost ya?
Terima kasih untuk penemu teknologi scheduled post, ide briliantmu sungguh menyelamatkan kami para manusia sok sibuk ngerjain skripsi (padahal nggak kelar-kelar) tapi pengen tetep eksis di dunia perbloggingan ini.
Minggu ini, blog anggota Blogger Buku Indonesia masih menginvasi dengan post #BBIHUT6 Marathon dalam rangka merayakan hari jadi BBI ke-6 yang akan jatuh... besok! Berbeda pada manusia yang semakin berulang tahun maka akan semakin sedikit sisa umurnya, ulang tahun sebuah komunitas justru menandakan semakin panjang masa depannya, jadi saya senang sekali merayakan ulang tahun BBI ^^
Pernah nggak sih, kamu lagi bokek banget karena transferan emak belum turun, tapi hasrat begitu menggebu-gebu untuk membaca sesuatu? Solusi paling asyik sih pinjam buku teman, ya.
Saya sendiri berpikir bahwa buku adalah benda berharga, yang harus dijaga dengan baik dan benar. Saking cintanya dengan buku-buku koleksi, saya nggak meminjamkan buku koleksi saya pada sembarang orang. Apa kamu berpikir bahwa saya pelit? Nggak perlu sungkan, karena saya sendiri mengakui kalau saya tipikal orang yang pelit dalam hal meminjamkan buku.
Sebuah buku baru akan terasa manfaatnya ketika ia dibaca. Setuju? Walaupun kamu sudah cukup bangga dengan memajang buku koleksimu di rak sembari sesekali mencium aromanya, semakin banyak orang yang membaca buku itu maka manfaat buku itu akan meningkat. Masuk akal jika membiarkan beberapa orang temanmu membaca bukumu akan membuat koleksimu semakin bernilai. Maka sebagian orang memutuskan untuk meminjamkan bukunya kepada orang lain.
Sayangnya, kadang keputusan untuk meminjamkan bukumu pada orang lain justru mendatangkan malapetaka. Kadang buku itu baru kembali setelah tiga kali puasa tiga kali lebaran Bang Toyib tak pulang-pulang. Kadang buku itu kembali, namun berubah dari wujud seorang wanita bangsawan menjadi wujud gadis sengsara yang terlunta-lunta.
Masih mending kalau buku itu akhirnya kembali. Kalau nggak?